Terbuai mimpi yang mulai mengabur
disetiap detik, pundi-pundipun terisi
do masing-masing yang terasa tertanam harapan
lebih yang terus menuntun
pelita mulai meredup
rindu dendam seakan tak pantas ku rasa
tak ada yang mau terima
mulai mengerucut hatiku mulai di lecut aku semakin takut
malam ini angin tak ingin mendekat
ia tak ingin hembuskan segarnya pada ku
sehingga kalam terkurung
karena lidah ku gigit
agar rasa ini tak semakin mengoyak ku
perlahan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar yang ikhlas, santun, dialektika yang yang positif