Selamat Datang di - "AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA"

Wahana berpikir, berkreatifitas dalam kata menjadi lebih nyaman dibaca
http://dediiswanto.blogspot.com

Sabtu, 28 Maret 2009

KAHLIL GUBRAN DALAM CINTA

1.
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang"
2.
"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya"
3.
"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman"
4.
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..."
5.
"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."
6.
"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang"
7.
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..."
8.
"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan"

Sabtu, 14 Maret 2009

SURAT PUISI

PUISI AKU UNTUKMU

Angin begitu sejuk menghembus hati di siang itu
Sungguh nyaman dan menenangkan
Apa lagi hati mereka-mereka yang remus redam
Seperti Qais yang nestapa
Berdiam diri membiarkan wktu mengintai dengan syahdu
Seperti aku yang tak pernah lekang untuk berdiam
Menikmati angin, menikmati nelangsa ini
Angin begitu mesra dengan ilalang
Menghembusnya perlahan
Menggoyangkan dedaunan, hingga menimbulkan tarian indah yang penuh dengan cinta
Sungguh mempesona
Aku melihat engkau di sana
Bermain bersama angin
Sesekali kau ikut menari
Tarian cinta yang mempesona
Akupun tersenyum melihat itu semua
Kaupun gelengkan kepala
Melihat tingkahku seperti orang yang bodoh
Termangu menyaksikan kecantikan hatimu
Hingga aku tersadar
Kau tak lagi di situ
Ilalang pun tak ada
Hanya angin yang membelai hatiku
Yang menawan cintaku

2.
Baru kemarin aku mengira
Kau lah yang jahat yang telah merejam cinta di hatiku
Membuatku hilang dari angin
Ternyata aku salah, karena sebaliknya

3.
Kebutaan itu menuntun aku di sini
Meraba asa yang tak pernah teraba
Menjamah hati remuk yang tak terjamah
Menyentuh cinta yang tertelan oleh bumi
Tinggal hanya takdir-takdir buta
Aku tak tahu apakah engkau takdirku

4.
Takdirku tak seperti yang engkau pikirkan
Takdirku adalah takdir buta
Yang tetap kelam dengan harapan cinta
Dan kau adalah harapan ku
Setitik ceraah dalam kegelapanku hatiku
Dan kau tau itu…

5.
Demi zat yang membolak-balikkan hati
Engkaulah penyebabnya
Menatap matamu pun aku takut
Takut rasa itu menghujan begitu dalam hingga belatimu kan berpindah menancapnya
Karena matamu itu menghentikan detak jantangku

6.
Jangan engkau beri harapan kepada hatiku
Jangan kau utarakan kata yang indah itu
Membuat aku mengadu lagi ke Tuhan nantinya
Hingga kau memenuhi setiap sudut dinding dan langit kamarku

7.
Syair-syair cinta mengalun mengalaun menentramkan dunia
Aku tau…
Itu syair-syair engkau yang mendamaikan dunia
Mendamaikan hatiku
Aku tertegun di tepian itu
Bukan berdendang tapi khusuk dalam syair mu

8.
Mungkin yang engkau dengan
Suara hatiku yang mengaguni syairmu
Tak ada karma cinta itu lagi
Yang ada hnyalag kau dan aku
Mengarungi cinta bersama angin di maha samudera

9.
Tak ada yang menang ataupun kalah
Karena tetap buta
Tapi aku tak peduli
Aku hanya ingin pautkan hatiku di palung jiwamu yang terdalam
Hingga tak ada lagi yang bisa mengambilnya darimu

10.
Jangan engkau mengagungkan harapan dariku…
Rakitku…
Anginku…
Kan mengiringmu menuju pelabuhan cinta
Tap[I entah kapan aku persembahkan
Karena engkau kini bersama kapal
Sedangkan aku hanyalah rakit

11.
Aku kehabisan kata-kata mengagungkan hatimu
Mensucikan cintamu
Hingga aku takut jika cinta itu tenggelam dalam samudera
Seperti tenggelamnya cinta di kapal Titanic

12.
Jangan salahkan diri
Karena hati adalah pelita jiwamu
Yang patut disalahkan adalah aku
Mengapa tak menggenggam hatimu?
Agar engkau tak gelisah seperti aku

13.
Ingin aku hentikan kata-kata ini agar tak berujar lagi
Tentang hatiku ini pada mu
Aku mencintaimu layaknya angin membelai ilalang
Tak ada yang salah
Tatapan ku itu tidak kosong
Karena di ujung mata, aku melihat engkau
Kapanpun, dimanapun
Tambatlah hati ini di mana engkai suka
Karena aku akan mengikutnya

14.
Terimalah hati ini
Seperti Tuhan menerima cinta Ibrahim
Engkau begitu dekat dengan urat leherku
Ferakmu seirama dengan jantungku
Engkau adalah udara bagi paru-paruku
Engkau mengiringi aliran darahku
Engkau yang memberi kekuatan pada hidupku
Apakah aku sanggup tanpamu?

15.
Sangat pantas, layaknya angin dan ilalang itu
Layaknya musik bersama tarian
Layaknya malam adanya bintang
Layaknya aku dan engkau
Cahaya mataku…

16.
Ranjau-ranjau apa gerangan?
Apa yang engkau takutkan cahaya hatiku?
Engkau menulam benang-benag yang tak tampak
Merajutnya dalam harapan dan impian
Tak cukupkah keikhlasanku menjewantahkan cinta?
Tak cukupkah pujianku mengikramkan hatimu?
Tak cukupkah puisiku mendamaikanmu?
Hai… rembulanku
Apakah kau tak yakin kita bisa jinakkan ranjau itu?
Aku ingin engkau yang lengkapi tulang rusukku yang hilang
Penyempurna imanku
Yang menyirami hatiku
Agar ragaku menyatu bersama ruhnya
Agar aku tetap bertahan
Takzimku untuk cintamu
Kemuliaan hatimu yang menuntunku dalam kegamamngan
Kelembutanmu yang membuatku damai
Gerak langkahmu yang membuatku takjub
Aku damai bila bersamamu
Masihkah engkau takut?
Hai … permata jiwaku
Aku akan terus menungumu dengan penuh harapan
Aku akan sabar menunggumu sampai kau benar-benar memberi pilihan
Aku akan menunggumu hingga takdir memberi jawaban
Karena aku tak sanggup lagi
Mencabut namamu di pusara hatiku
Karena aku tak sanggup lagi
Memanjakan hati

17.
Malam adalah rotasi waktu yang mencekam
Tubuhku tak bergerak
Hanya pikiran-pikiran yang berkelabat seperti kelelawar menembus gelap
Menembus mimpiku yang terhalang tidur
Engkau ada bersama nafas
Jantung
Darah
Dan ada di dalam mataku
Hingga aku tersadar dan berujar
“aku telah lebihi mimpiku”

18.
Sepelekanlah aku
Karena aku bukanlah orang yang menghasilkan bagimu
Aku bukanlah orang yang hebat dan kuat seperti yang engkau inginkan
Tapi kau tak akan menemukan orang yang sungguh-sungguh untuk melayani (hati) mu

19.
Seandaninya masih bisa memilih
Akan ku rayu tuhan agar mendekatkan hatimu padaku
Agar aku bisa berdiri
Dengan tulang rusukku yang telah lama hilang

20.
Qais memang terhalang oleh takdir
Begitu juga dengan takdirku yang buta
Jangan pedulikan aku
Aku akan tetap pelayan hatimu
Walau ku tau
Kau bersematkan cinta dengan yang laim
Tapi aku…
Kata-kata dalam puisi
Ketika puisiku hilang
Jangan kau cari
Karena aku juga telah tiada

Jumat, 13 Maret 2009

KATA-KATA YANG NYAMAN


"Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika ENGKAU merindukan seseorang begitu dalam, hingga ingin mengambilnya dari angan-angan ENGKAU, lalu memeluknya erat-erat! "

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, dan pintu yang lain terbuka;seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pada pintu yang lain,yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu. Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna. Percayalah pada Dia yang dapat membuatmu tersenyum, sebab hanya senyumlah yang dibutuhkanuntuk mengubah hari gelap menjadi terang. Carilah Dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang engkau ingin angankan; pergilah kemana engkau ingin pergi; jadilah seperti yang engkau kehendaki, sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan. Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum, cukup pencobaan untuk membuatmu kuat, cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi, dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu; mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.
Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu;
engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit hatimu.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis sementara semua orang di sekelilingmu tersenyum.

Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum, sementara semua orang di sekelilingmu menangis.

Kirimkan pesan ini kepada mereka yang berarti bagimu (aku baru saja melakukannya); kepada mereka yang menyentuh hidupmu dengan suatu atau lain cara; kepada mereka yang membuatmu tersenyum ketika engkau sungguh membutuhkannya; kepada mereka yang membuatmu melihat sisi baik dari segala hal; ketika engkau jatuh; kepada mereka yang persahabatannya engkau hargai; kepada mereka yang begitu berarti dalam hidupmu.

Jika engkau tidak mengirimkannya, janganlah khawatir, tak ada hal buruk yang akan menimpamu; hanya saja engkau kehilangan satu kesempatan untuk menyemarakkan hari seseorang dengan pesan ini!!! Jangan hitung tahun-tahun yang lewat, hitunglah saat-saat yang indah.
Hidup tidak diukur dengan banyaknya napas yang kita hirup, melainkan dengan saat-saat dimana kita menarik napas bahagia.

Sabtu, 07 Maret 2009

jalan2


MENUJU PERDAMAIAN ABADI ISRAEL-PALESTINA


Menurut Zainuddin al-Malibari, seperti dijelaskan Syatha al-Dimyathi dalam I`anah al-Thalibin (jilid IV, hlm. 182) jihad adalah memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Jihad dalam konteks krisis Gaza sekarang bisa diterjemahkan dalam wujud pemenuhan kebutuhan pokok itu dan bukan dalam bentuk pengiriman relawan perang.
Kolom ini sebelumnya telah dimuat di Suara Pembaruan, Rabu 21 Januari 2009.
Gaza luluh lantak. Setelah tiga pekan digempur dan dibombardir Israel melalui darat, laut, dan udara, kawasan yang hanya dihuni 1,5 juta orang itu porak poranda.
Diperkirakan 14 persen dari bangunan-bangunan penting, rata dengan tanah. Ribuan rumah penduduk, ratusan kendaraan bermotor, berpuluh gedung pemerintah, rumah sakit, gedung sekolah-perguruan tinggi, dan tempat-tempat ibadah menjadi puing, tak bisa difungsikan lagi.
Gaza gelap gulita, karena jaringan listrik terputus. Masyarakat kesulitan memperoleh air bersih, karena instalasi air banyak yang rusak. Kerugian material diperkirakan mencapai angka Rp 15 triliun lebih.
Jelas bukan hanya kerugian material. Bombardir Israel di Jalur Gaza juga telah menewaskan kurang lebih 1.300 orang dan 5.000 lainnya terluka. Televisi Al-Jazeera menyiarkan, kemungkinan jumlah korban akan bertambah, seiring dengan terus ditemukannya mayat di reruntuhan bangunan.
Bau bangkai dan kotoran menusuk hidung. Para korban bukan hanya dari pasukan Hamas, melainkan juga dari masyarakat sipil tak berdosa, seperti bayi, anak-anak, kaum perempuan, dan manula. Yang meninggal dunia tak hanya yang beragama Islam, melainkan juga yang Kristen. Para korban itu mungkin terdiri dari guru, dokter, advokat, pedagang, buruh, direktur perusahaan, dan sebagainya.
Kini, puluhan ribu orang mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Mereka pun tak mudah untuk kembali, karena rumah tinggalnya telah hangus dilalap bom canggih Israel.
Krisis Gaza menelan ongkos tak sedikit. Belum lagi, efek psikologis yang timbul pascapembantaian Israel. Trauma akan diderita oleh anak-anak yang melihat orangtuanya mati mengenaskan akibat hantaman peluru tentara Israel. Trauma yang sama akan dialami para istri yang kehilangan sang suami sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.
Trauma akut dialami oleh mereka yang seluruh harta bendanya terbakar dan sanak keluarganya meninggal dunia. Tak bisa dimungkiri, perang ini potensial menyuburkan kemarahan, dendam, dan kebencian, terutama dari warga Gaza. Ratapan kemarahan tak mudah dihapus dalam memori mereka, bahkan akan terwariskan hingga ke beberapa generasi berikutnya. Krisis Gaza kian kompleks dan bersifat multidimensional.
Tolak Relawan Perang
Bagaimana kita membaca konflik Israel-Palestina ini dan apa yang mesti dilakukan menuju perdamaian abadi di sana? Pertama, kita mesti meletakkan konflik dan perang Israel-Palestina sebagai konflik politik dan bukan sebagai konflik agama. Persisnya, bukan konflik antara Yahudi dan Islam, tetapi konflik perebutan lahan yang menyertakan harkat dan martabat sebuah bangsa.
Palestina tak hanya dihuni orang-orang Islam. Dari empat juta penduduk Palestina, 9 persennya adalah umat Yahudi, 2,4 persen umat Kristiani, dan 88 persen adalah umat Islam. Bahkan, dari 1,5 juta penduduk Jalur Gaza, 0,7 persennya beragama Kristen. Kerap diberitakan perihal keberatan dan penolakan para rabi Yahudi Ortodoks dan pendeta Kristen atas penyerangan Israel ke Jalur Gaza ini. Tokoh-tokoh agama non-Muslim di Indonesia turut mengutuk kebiadaban Israel itu.
Dengan demikian, pengiriman relawan jihad untuk melawan orang Yahudi dan Kristen luput sasaran. Sebab, orang Yahudi dan Kristen pun menjadi korban dari pertikaian berpuluh tahun di Palestina. Dalam waktu gencatan senjata sepihak Israel dan Hamas yang mulai berjalan tiga hari ini, yang dibutuhkan warga Gaza bukan roket dan bom, tetapi kiriman makanan dan obat-obatan yang diharapkan bisa menyembuhkan luka fisiknya.
Pascapenyerangan ini, Gaza juga membutuhkan kehadiran para psikolog, psikiater, dan mungkin juga rohaniawan yang bisa membantu mengobati luka batin korban. Pengiriman dokter dengan berbagai spesialisasinya makin dibutuhkan. Sebab, penyakit yang timbul seusai penyerbuan semakin banyak.
Menurut Zainuddin al-Malibari, seperti dijelaskan Syatha al-Dimyathi dalam I`anah al-Thalibin (jilid IV, hlm. 182) jihad adalah memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Jihad dalam konteks krisis Gaza sekarang bisa diterjemahkan dalam wujud pemenuhan kebutuhan pokok itu dan bukan dalam bentuk pengiriman relawan perang.
Kedua, penyerangan Israel ke Gaza mesti dilihat dari perspektif hukum dan HAM. Terang benderang bahwa di sana ada pelanggaran HAM berat. Alasan pembelaan diri oleh pihak Israel atas lemparan roket Hamas ke kawasan selatan Israel telah melampaui batas proporsinya.
Beberapa lemparan roket Hamas ditebus dengan ribuan nyawa masyarakat sipil di Jalur Gaza. Jika korban warga Gaza melebihi angka seribu, maka korban tentara Israel, menurut Hamas, berjumlah 80 orang, bahkan menurut Israel hanya 13 orang. Ini kejahatan perang (war crime) dan kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity).
Setelah Jalur Gaza diblokade dari berbagai sudut oleh Israel yang menyebabkan kondisi Gaza kian rapuh, maka Hamas bereaksi dengan mengirimkan roket. Namun, Israel membalasnya dengan membabi buta. Tindakan membabi buta telah melanggar hukum perang yang mempersyaratkan bahwa perang tak boleh menghancurkan fasilitas umum dan tak boleh menyerang masyarakat sipil. Israel juga menggunakan fosfor putih yang nyata dilarang penggunaannya ketika perang.
Dengan mengacu pada hukum internasional, seperti Statuta Roma, Konvensi Hague, dan Konvensi Jenewa 1949, penjahat perang Israel, seperti PM Israel Ehud Olmert, Menteri Pertahanan Ehud Barak, dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, perlu dibawa ke Mahkamah Internasional.
Dengan adanya pengadilan yang tegas terhadap para penjahat perang ini, diharapkan dendam dan kebencian akan bisa diminimalkan. Tanpa ada sanksi hukum terhadap pelaku, rekonsiliasi antara warga Palestina dan Israel akan sulit diselenggarakan. Rekonsiliasi hanya mungkin ter- jadi ketika hukum sudah ditegakkan terhadap mereka yang melanggar aturan dan konsensus internasional.
Batas Wilayah
Ketiga, para pihak yang berperang harus segera kembali ke meja perundingan untuk mendiskusikan batas-batas kewilayahan yang selama ini menjadi biang sengketa. Perlu dibicarakan, misalnya, mekanisme dan teknis pengembalian secara bertahap tanah-tanah yang dirampas Israel dari tangan Palestina.
Hamas pun perlu realistis untuk tak meminta kembali ke tahun sebelum 1948, ketika Negara Israel belum berdiri. Israel tak perlu mewujudkan cita-citanya mendirikan Negara Yahudi yang membentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, apalagi Israel Raya yang terhampar dari Sungai Nil hingga Eufrat. Sebab, ambisi itu hanya akan menimbulkan kesengsaraan bagi warga sipil.
Israel tak bisa mengacu pada Deklarasi Oslo, yang artinya menepiskan eksistensi Hamas. Hamas bukan variabel yang mesti dimusnahkan, akan tetapi faktor yang penting diajak berunding bagi terciptanya perdamaian abadi Palestina-Israel.
Melalui meja perundingan itu, diharapkan terbit sebuah solusi yang adil untuk para pihak yang bertikai. Jika kelak ditemukan kerangka dan konsensus baru antara Palestina (termasuk Hamas) dan Israel tentang pembagian wilayah, maka pasukan internasional perlu dibentuk dengan mandat khusus dan otoritas mutlak untuk menjaga batas teritorial tersebut, sehingga perdamaian di kawasan Israel-Palestina bisa berjalan. Ini memang perkara sulit, tapi bukan tak mungkin untuk dilakukan. *
WAJAH-WAJAH
Inilah kenarsisan wajah seorang Yang Mulia Ebot, menjadikan aku seorang yang tau dengan diri sendiri tau dengan wajah dan ditau oleh orang yang memandang.

Untuk Seorang Gadis

Oleh: Dedi Iswanto

Seorang gadis menenangkan aku dengan diam
Ketika ia ada, aroma cinta bertebaran
Secupit panah hatiku lagi

Seorang gadis memenangkan aku dengan diam
Ia tak tau, tlah buat aku terbenam dalam rasa
Hingga ku tak bisa berbuat apa-apa

Seorang gadis menyenangkan aku dengan diam
Ia luluhkan aku disudut kamar ini
Seribu gambar tentangnya berkelabat di dinding dan langit kamar
Aku tak tau ada apa?
Karena dalam mimpipun aku tak bisa tidur memikirnya

Seorang gadis itu kini tersenyum
Membaca puisi
Membaca hatiku….

PUISI-PUISI

Tulang Rusuk

Ketika AKU menciptakan langit dan bumi,
AKUberfirman dan jadilah.
Ketika AKU menciptakan pria,
AKU membentuknya danmeniupkan nafas kehidupan ke lubang hidungnya.
Tetapi engkau, wanita,
AKU menghiasmu setelah
AKUmeniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubanghidungmu terlalu lembut.
AKU membiarkan pria tertidur nyenyak sehingga
AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentukengkau.
Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapatmencampuri.
Dari satu tulang AKU menghiasmu.
AKU memilih tulang yang melindungi kehidupan pria.
AKU memilih tulang rusuk,
yang melindungi jantungdan paru-paru dan mendukungnya,
sebagaimana yangharus kamu lakukan.
Dari satu tulang ini AKU membentukmu dengan sempurnadan cantik.
Sifatmu adalah seperti tulang rusuk,
kuat tetapilembut dan mudah patah.
Engkau meyediakan perlindungan untuk organ palinglembut dalam pria, hati dan jantungnya.
Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya,
paru-parunya menggenggam nafas kehidupan.
Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah
sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung.
Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungitubuhnya.
Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadialasnyatidak juga diambil dari kepalanya untuk menjadiatasannya.
Engkau diambil dari sisinya,
untuk berdiridisebelahnya dan dipeluk dengan erat.
Engkau adalah malaikatKU yang sempurna.
Engkau adalah gadis kecilKU yang cantik.
Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna,
dan mataKU terpuaskan ketika AKU melihat hatimu.
Matamu-jangan mengubahnya.
Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa.
Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk.
Tanganmu sangat lembut untuk disentuh.
AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkautertidur.
AKU menggenggam hatimu dekat denganKU.
Dari semua yang hidup dan bernafas,
engkau adalahyang paling mirip dengan AKU.
Adam berjalan bersamaKU di hari yang dingin dan diakesepian.
Dia tidak dapat melihat ataupun menyentuhKU.
Dia hanya dapat merasakanKU.
Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganKU,
AKU membentuknya di dalam kamu.KekuatanKU,
kemurnianKU, cintaKU, perlindunganKU,
dan dukunganKU.
Engkau adalah istimewa karena engkau adalahperpanjangan tanganKU.
Pria melambangkan citraKU,
wanita-perasaanKU.
Bersama-sama kalian melambangkan TUHAN yang sejati.
Jadi Pria, perlakukan wanita dengan baik.
Cintailah dia, hormatilah dia, karena ia lembut.
Menyakitinya, berarti engkau menyakitiKU.
Apa yang engkau lakukan kepadanya, engkaumelakukannya kepadaKU.
Jika engkau menghancurkannya,
engkau hanyamenghancurkan hatimu sendiri.
Wanita dukunglah pria.
Dalam kesederhanaan,
tunjukkan kepadanya kekuatanperasaan yang telah KU berikan kepadamu.
Dalam kesunyian tunjukkan kekuatanmu.
Dalam cinta tunjukkan kepadanya bahwa engkauadalah tulang rusuknya yang melindungi tubuhnya.

AIRMOLEK

AIRMOLEK
Air Molek adalah nama sebuah kota kecil yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau। Secara geografis kota Air Molek berbatasan dengan Kecamatan Lirik, selatan dengan Desa Japura, sebelah barat dengan Kecamatan Sei Lala, dan bahagian timur berbatasan langsung dengan Sungai Indragiri।

Struktur geografis tanah dataran rendah yang cukup luas untuk kawasan kota kecil yang mulai berkembang, dengan sentralisasi pemukiman di pasar kota sebagai pusat aktifitas masyarakat. Areal yang cukup mumpuni untuk dikembangkan, menjadi potensi tersendiri bagi perkemangan kota tersebut.
Letak kota Air Molek berada lebih kurang 10 km dari jalur Lintas Timur Sumatera yang dapat menghubungkan berbagai daerah yang berada di Pulau Sumatera, yaitu Sumatera Bagian Selatan hingga ke Pulau Jawa, Sumatera bagian Barat, Sumatera Bagian Utara hingga Propinsi Aceh.
Air Molek mempunyai struktur tanah yang subur, merupakan modal Sumber Daya Alam bagi bidang pertanian dan perkebunan. Bisa dilihat bagaimana masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai Indragiri (kuantan) memanfaatkan kesuburan tanah dengan menanam berbagai jenis tananaman ladang seperti jagung pisang, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Areal perkebunan kelapa sawit yang membentang luas di pinggiran kota Air Molek merupaka keuntungan tersendiri bagi perekonomian masyarakatnya.
Di beberapa daerah pemukiman, terdapat tanah yang memiliki komposisi yang sangat bagus untuk bahan baku pembuatan batu bata, dimana batu bata tersebut adalah salah satu bahan untuk bangunan beton. Yaitu terdapat di Desa Tanah Busuk, Kembang Harum misalnya, akan banyak ditemukan tempat pembakaran batu bata tersebut.


1.2 Asal Usul Nama Air Molek

Menurut cerita dari orang-orang tua di Air Molek, yaitu mereka-mereka yang mengetahui tentang etiologi (Asal usul nama suatu daerah) mengatakan bahwa nama Air Molek berasal dari dua kata yaitu ayo dan molek. Ayo berarti air sedangkan molek berarti bagus atau besih. Mengapa dikatakan demikian?. Karena pada zaman dahulu di Air Molek saat ini terdapat sebuah sungai kecil, dimana airnya tersebut jernih, bersih, dan layak untuk langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Maka oleh orang-orang yang melalui sungai tersebut menamakan sungai itu sungai Ayo Mole yaitu sungai yang airnya boleh untuk diminum. Dari fersi kedua mengatakan bahwa nama Air Molek itu berasal dari dua kata juga yaitu Ayo Mole, ayo yang berarti ait dan Mole berasal dari kata menyole yang berarti menyalah/salah (yang tidak seperti biasanya). Menurtu cerita ini menerangkan bahwa orang-orang tua dulu menemukan sebuah sungai yang aneh. Dimana ketika air sungai yang layaknya bermuara ke sungai yang lebih besar ataupun sungai yang bermuara ke laut, tidak demikian dengan sungai yang satu ini. Jikalau biasanya air sungai mengalir ke tempat yang lebih rendah dan terus mengalir dari hulu ke hilir, tidak seperti itu sungai tersebut. Yaitu ketika sungai kuantan (Indragiri) naik maka aliran sungai ini malah balik ke hilir. Hal tersebut terjadi terus menerus. Tentu fenomena seperti ini diluar dari biasanya. Maka oleh orang-orang dulu menyebutkan sungai tersebut adalah sungai menyoleh (sungai yang menyalahi aturan aliran sungai) hingga akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Air Molek. Sedangkan dari fersi yang ketiga adalah dari orang-orang tua etnis Jawa yang sudah lama bermastautin di Indragiri. Menyebutkan bahwa Air Molek berasal dari kata Air dan Mole. Kata Air yang berarti memang air sedangkan mole berarti balik. Hal tersebut berdasarkan keadaan air sungai yang terdapat di daerah tersebut yang apa bila sungai kuantan naik maka aliran sungai itu balik ke asalnya. Pertemuan dua arus tersebut menjadi keanehan hingga disebutlah nama sungai tersebut menjadi Air Mole (air balik).
1.3 Historiografi Air Molek

Banyak orang-orang yang bermastautin (tinggal dan menetap) di Air Molek yang tidak tahu bagaimana sebenarnya sejarah kota ini. Berdasarkan informasi dari orang-orang tua, saksi sejarah, dan tokoh masyarakat yang masih hidup diketahui tentang historiografi Air Molek berikut:

1.3.1 Sebab Membuka Hutan

Berdasarkan informasi dari orang-orang tua dan tokoh masyarakat Air Molek diketahui bahwa, awalnya Air Molek hanyalah kawasan hutan yang tidak ada seorangpun yang bermukim di daerah tersebut. Begitu pula pada masa feodalistik Kerajaan Indragiri, nama Air Molek tidak pernah disebutkan pada histori kerajaan. Baik berupa teks-teks sejarah maupun cerita-cerita rakyat yang terdapat pada masyarakat Melyu Indragiri. Ditambah lagi dengan tidak adanya Kepatihan ataupun penghulu (kepala dusun yang diamanatkan oleh kerajaan) di Air Molek. Hal tersebut menunjukkan bahwa Air Molek baru ada ketika masa-masa kejayaan Kesultanan Indragiri sudah tidak berkuasa lagi, yaitu ketika imperialisme Belanda sudah menguasai Nusantara.
Syahdan, ketika Air Molek masih hutan belantara, tidak ada satu orangpun berani membuka hutan apalah lagi tinggal di hutan tersebut. Hutan yang belum tersentuh manusia itu membuat kawasan itu bertuah dan tidak bisa sembarangan untuk membuka hutan, karena khawatir kualat atau binasa oleh kekuatan mistik orang bunian penjaga hutan.
Pada masa itu Nusantara telah dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, termasuk daerah Riau daratan Sumatera. Penguasa Belanda melihat bahwa Air Molek adalah tanah yang subur dan sangat cocok untuk ditanami gambir dan karet. Pemerintah Hindia Belanda di bawah asisten Residen Indragiri di Rengat memerintahkan untuk membuka hutan di Air Molek, kemudian dicarilah orang yang bisa membuka hutan tersebut. Oleh kaki tangan Belanda dimintalah H. Saleh (seorang tokoh masyarakat di Pair Kelubi yang tidak terlalu jauh dari Air Molek) untuk mencarikan orang yang mampu membuka hutan yang rimba itu.
H. Saleh menunjuk H. Husin Keponakannya sendiri untuk membuka hutan Air Molek atas permintaan orang Jawa Kontrak (sebutan para pekerja transmigrasi yang bekerja diperkebunan Belanda). H. Husin pun menyanggupi dan membawa segenap keluarganya dari Pekan Heran ke Air Molek untuk membuka hutan di sana.

1.3.2 H. Husin Pembuka Hutan

H. Husin yang bernama lengkap Husin bin Cek Mahmud adalah anak dari Mahmud bin Cek Mad. Ayah H. Husin berasal dari Daek Lingga (salah satu daerah di Kabupaten Indragiri Hilir saat ini) dengan ibunya dalah orang asli Pekan Heran. H. Husin mempunyai satu orang saudara, yaitu adiknya yang bernama Abdul Majid. Setelah H.
H. Husin terkenal sebagai seorang yang mumpuni dalam membuka hutan yang belum pernah disentuh manusia. Dengan kemampuannya itu ia banyak dipercaya oleh orang untuk membuka lahan-lahan untuk perkebunan. Termasuk oleh pamannya sendiri yang mempercayakannya untuk membuka hutan di Air Molek.
Husin membawa segenap keluarganya ke Air Molek, setelah ia berhasil membuka hutan dan dijadikan perkebunan dan pemukiman oleh perusahan Belanda. Hingga selanjutnya anak keturunan Husin bergenerasi turun temurun di Air Molek hingga saat ini. Pada saat penulisan buku ini, anak cucu H. Husin di air Molek sudah mencapai pada generasi keempat. Sedangkan adiknya Abdul Majid tetap berada di Pekan Heran.
Istri H. Husin bernama Hj. Kalsum, dari perkawinan ini H. Husin memperoleh sembilan anak yaitu: Hj. Nur, Hj. Khadijah. H. Ismail, Hj. Fatimah, Hj. Maimunah, Usman, Sulaiman, Abdurrahman, dan M. Arsyad.
Anak H. Husin yang kedua yaitu Hj. Khadijah menikah dengan H. Thalib dan mempunyai delapan orang anak yaitu: M. Syarif (Atan) Thalib, Ibrahim Thalib, Ali Thalib, Ali Akbar Thalib, Fatma Thalib, Hamida Thalib, Zumrawi Thalib, dan Mujtahid Thalib. Anak yang paling bungsu dari anak yang kedua H. Husin (cucu H. Husin dari anak yang kedua) pada saat ini menjadi Bupati Indragiri Hulu.


1.3.3 Daerah Pertama yang Dibuka

Ada beberapa pendapat mengenai daerah pertama yang dibuka oleh H. Husin. Pendapat pertama mengatakan bahwa daerah yang pertama kali di buka adalah daerah Tanah Tinggi saat ini. Karena daerah trsebutlah yang menjadi lahan pemukiman pertama oleh H. Husin ketika pertama kali datang ke Air Molek. Hingga bisa dilihat pada saat ini, bahwa daerah tersebut didiami oleh anak cucu keturunan H. Husin. Sedangkan pendapat yang kedua menyebutkan bahwa, daerah pertama yang dibuka adalah daerah pinggiran sungai Kuantan (Sungai Indragiri) yang berada tidak jauh di belakang Kantor Lurah Air Molek I saat ini. Dasar pemikirannya adalah, bahwa orang-orang dulu ketika akan membuka hutan adalah daerah-daerah pinggiran sungai. Karena untuk bisa mencapai daerah-daerah hutan baru biasanya menggunakan transportasi sungai seperti sampan. Maka dari itu kawasan yang pertama dijumpai tentulah daerah pinggiran sungai.

Dalam usaha membuka lahan tersebut H. Husin dibantu oleh seorang pekerja kontrak dari tanah Jawa yaitu bernama Muntarib. Muntarib adalah seorang kepala pekerja kontrak Jawa yang dipercayakan oleh orang Belanda untuk menangani masalah pembukaan hutan untuk perkebunan di Air Molek. Lama-kelamaan daerah kawasan itu menjadi lahan pemukiman dan perkebunan perusahaan Swis dengan tetap dibawah kendali kolonial Belanda. Peristiwa pembukaan hutan pertama itu terjadi sekitar tahun 1931.

Namun dari informasi yang lain mengatakan, bahwa tentang pembukaan hutan pertamakali di Airmolek dilakukan oleh Belanda pada sekitar tahun 1800-an, sebelum kedatangan H. Husin dari Pekanheran. Dengan alasan bahwa Airmolek sudah ditanami perkebunan rempah-rempah yang banyak dibutuhkan Eropa sebagai bahan baku minuman penghangat tubuh dari suhu dingin Eropa. Tanaman rempah tersebut diperkirakan puluhan tahun lamanya. Setelah tanaman rempah-rempah selanjutnya diganti dengan gambir. Untuk tanaman gambir di Airmolek dapat dibuktikan dengan adanya tempat pembakaran gambir di Desa Candirejo, juga ditemukannya limbah pembuangan gambir didaerah rawa-rawa disekitaran Airmolek I. di tempat tersebut masih terdapat sisa-sisa pembuangan daun gambir. Untuk tumbuhan gambir di Airmolek diperkirakan puluhan tahun pula. Baru kemudian setelah gambir tidak terlalu dibutuhkan oleh perdagangan Belanda, maka gambir diganti dengan karet. Selanjutnya pada masa perkebunan karet inilah Airmolek mengalami perkembangan. Di bawah perusahan milik Swis yang bernama CMI (Culture Maskapai Indragiri) dilakukanlah penanaman karet secara besar-besaran, sehingga mendatangkan pekerja dari Jawa. Diperkirakan pada tahun 19301n mulai didatangkanlah para pekerja kontrak Jawa secara bergelombang.

Mengenai kedatangan H. Husin ke Airmolek, menurut Ahmad Yusuf Alhaj memberikan keterangan yang berbeda dengan sebelumnya. Bahwa H. Husin ke Airmolek (pada tahun 1931) lebih kepada permasalah agama. Karena pada waktu itu masyarakar sudah banyak melenceng dari ajaran agama Islam, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedatangan H. Husin ke Airmolek lebih kepada dakwah agama Islam.

1.3.4 Dusun Pertama

Setelah terbukanya hutan dan mulai berkembangnya perkebunan di Air Molek, berangsur-angsur mulai berdatangan para pekerja kontrak dari Jawa ke Air Molek dan mulai pula banyak orang yang membuka lahan baik itu sebagai tempat tinggal maupun dijadikan tempat untuk berladang. Maka selanjutnya dibentuklah dusun atau kampung.
Dusun pertama di Air Molek bernama Dusun Salak. Mengapa dinamakan demikian, karena ketika pertama kali H. Husin membuka lahan di tempat tersebut banyak sekali ditemukan pohon buah salak hutan. Maka dari itu orang-orang menyebutnya dusun Salak. Dusun tersebut dibuat pada daerah pertama penebangan hutan. Hingga dijadikan sebagai perkampungan pertama di Air Molek. Dusun salak sendiri sebenarnya adalah nama kampong yang terdapat di Tanah Tinggi sekarang. Perubahan nama tersebut terjadi, konon ketika sudah mulai dikenalnya daerah perkebunan di Air Molek disebutlah tanah yang berada dipinggiran sungai Kuantan itu tanah yang tinggi. Tentu saja memang tanah tersebut lebih tinggi dibanding dengan jarak tanah-tanah yang ada di sepanjang pinggiran sungai kuantan. Karena lebih dikenal dengan tanah yang tinggi maka digantilah Dusun Salak menjadi Tanah Tinggi.


1.3.5 H. Husin Penghulu Pertama
Keberhasilan H. Husin membuka hutan Air Molek, hingga membentuk perkampungan, mendapat apresiasi yang tinggi dari Asisten Residen Belanda di Rengat, dengan mengangkat H. Husin menjadi Penghulu (Penguasa Kampung). Maka sejak itu dikenallah Penghulu H. Husin.
Setelah pengangkatan H. Husin menjadi Penghulu, maka segala urusan yang berhubungan dengan pemerintahan dipercayakan kepada H. Husin sebagai pimpinan di Air Molek.
Pada saat itu, Air Molek dibawah Kewedanan Kelayang, dengan Konteler Indragiri di Rengat dibawah Asisten Residen sebagai kepala konteler. Sedangkan Keresidenan berada di Tanjung Pinang, dimana Keresidenan ini mencakup Riau Kepulauan dan Riau Daratan. Sebagai mana pada bagan berikut:




GUBERNUR JENDRAL
BATAVIA
KERESIDENAN RIAU
TANJUNG PINANG
KONTELER INDRAGIRI
RENGAT
KEWEDANAN
KELAYANG
KAMPUNG/DUSUN
AIR MOLEK

























1.3.6 Pembangunan Mesjid Raya

Al ihwal ketika Belanda hendak memindahkan Pesanggrahan (tempat peritirahatan pejabat Pemerintah Belanda) yang berada di Masjid Raya Air Molek saat ini, ke daerah Tanah Tinggi. Karen daerah tersebut memiliki panorama yang yang cukup indah dengan dataran tinggi yang berada langsung di pinggiran sungai Indragiri (kuantan). Sehingga terlihat jelas bentangan sungai dari tempat tersebut. Selain itu juga dapat melihat aktifitas kapal-kapal yang melewati sungai yang singgah di pelabuhan yang berada tepat di kaki perbukitan Tanah Tinggi.
Atas rencana tersebut, maka dipanggillah Penghulu H. Husin agar menghadap Asisten Residen di Rengat yang juga ketika itu hadir Residen dari Tanjung Pinang untuk membicarakan pembangunan pesanggrahan di Tanag Tinggi. Dalam pertemuan tersebut, maka disampaikanlah oleh Residen Rengat keinginan Pemerintah Belanda untuk membangun Pesanggrahan di Tanah Tinggi. Oleh H. Husin mempersilahkan untuk membangun pesanggrahan di tanah tersebut, namun H. Husin menyebutkan pula bahwa di daerah tersebut banyak terdapat kuburan. Karena keinginan yang kuat dari Residen itu. Ia meminta untuk memindahkan kuburan dan beberapa hari kemudian ia akan datang melihat tanah yang dimaksud.
Kemudian pulanglah H. Husin ke Air Molek, dan memerintahkan kepada orang-orang kampung untuk mencari kayu tua dan lapuk dan membuat gundukan tanah seperti kuburan kemudian menancapkan kayu-kayu tersebut di atasnya.
Setelah hari yang telah ditentukan, maka datanglah Residen Tanjung Pinang. Setelah melihat lokasi tersebut, Residen terkejut dengan begiti banyaknya kuburan. Kemudian Residen membatalkan rencana pembangunan pesanggrahan di tempat itu, dan meminta Penghulu H. Husin untuk menunjukkan tempat lain yang bagus dan cocok untuk membangun pesanggrahan. Maka ditunjukkannya lah daerah di Batu Gajah. Dimana daerah tersebut juga tidak terlalu jauh dari sungai Indragiri.
Pesanggrahan yang lama diminta oleh H. Husin kepada Belanda untuk membangun Masjid. Karena masjid yang berada di pinggir sungai Air Molek (di dekat jembatan Pasar Air Molek saat ini) rentan longsor akibat terlalu dekat dengan bibir sungai. Permintaan tersebut dikabulkan oleh Belanda. Maka bergotong royonglah masyarakat membangun Masjid Raya pertama yang diberi nama Masjid Al Mujahidin.

1.3.7 Kedatangan K.H. Hasbullah ke Air Molek

K.H. Hasbullah adalah seorang Kiyai yang berasal dari tanah Jawa. Ia hijrah ke Johor dalam rangka berdakwah agama Islam. Ketika masa imperium kerajan Melayu Johor masih berkuasa dengan salah satu kerajaan kecilnya yaitu kerajaan Indragiri. Ketika itu sultan Indragiri meminta kepada Sultan Johor untk mengirimkan seorang Kiyai untuk mengembangkan agama Islam di Indragiri. Maka dikirimlah K.H. Hasbullah ke Indragiri dan tinggal di daerah Kritang (Inhil saat ini)
Pada masa pengembangan agama itu, KH. Hasbullah bertemu dengan K.H…… yang juga berdakwah di Indragiri. Mereka sering bertukar pikiran terhadap masalah-masalah agama. Maka pada suatu ketika terjadilah permasalahan dalam pembahasan agama. Dimana diantara mereka tidak ada kesepakatan dan kesimpulan yang sama, walaupun sudah dua hari dua malam mereka mendiskusikan masalah tersebut. Hingga akhirnya disepakati, untuk selanjutnya KH. ….. menyampaikan dakwah bahagian hilir Indragiri sedangkan K.H. Hasbullah di bahagian hulu Kritang, termasuklah Air Molek.
Ketika Air Molek sudah mulai berkembang, penghulu H. Husin meminta K.H. Hasbullah untuk datang ke Air Molek. Karena ada beberapa alasan mengapa K.H. Hasbullah agar datang ke Air Molek yaitu:
Masyarakat sudah mulai menyalahi ajaran-ajaran agama Islam, maka harus ada yang memberi tuntutan untuk masalah tersebut.
Memang belum ada orang yang memadai untuk bisa dijadikan tempat untuk bertanya masalah-masalah agama.
Keinginan masyarakat untuk membentuk suatu wadah pendidikan agama.
Selanjutnya, datanglah K.H. Hasbullah ke Air Molek. Pertama kali ia mengumpulkan para Batin (dukun Kampung) yang berada di sekitaran Air Molek. Pada pertemuan tersebut K.H. Hasbullah menyampaikan risalah kepada para Batin, bahwasanya apa yang mereka lakukan tersebut sudah menyalahi syariat dan aqidah Islam. Tentu para Batin tidak bisa menerima begitu saja dengan risalah yang disampaikan oleh K.H. Hasbullah. Banyak di antara mereka mencoba keampuhan K.H. Hasbullah. K.H. Hasbullah menyadari akan hal tersebut, namun berkat ketwakalannya, akhirnya apa yang mereka lakukan terhadap K.H. Hasbullah tidak mempan (membal). Hingga banyak pula di antara para Batin tersebut mengakui bahwa K.H. Hasbullah adalah Batin Besar.

1.3.8 Lembaga Pendidikan Pertama

Salah satu kebijakan dari Penghulu H. Husin adalah membentuk sebuah Lembaga Pendidikan Agam di Air Molek. Dasar pemikirannya adalah, bahwa setelah mulai berkembangnya kehidupan di Air Molek, maka dibutuhkan sebuah tempat untuk pendidikan bagi masyarakat disekitar Air Molek. Karena pada waktu itu belum ada satu pun lembaga pendidikan di Air Molek.
Atas prakarsa H. Husin sebagai penghulu kampung, bersama tokoh-tokoh lainnya yaitu:
H. Husin
K.H. Hasbullah
H. Ismail
H. Kamaludin
dll
Berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh tersebut, maka dibentuklah sebuah Madrasah di Air Molek dengan Nama Madrasah Nurul Falah, yang berada di Wonorejo, Air Molek I saat ini. Pembentukan tersebut dilakukan pada tahun 1937.
Hingga kemudian lembaga pendidikan itu berkembang dan membentuk Yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Islam. Pada saat ini Yayasan tersebut sudah mempunyai empat naungan lembaga pendidikan formal yaitu. MTs Nurul Falah, MA Nurul Falah, SMA Serumpun dan STAI Nurul Falah.

1.3.9. Pasar Airmolek
Terbentuknya pasar Airmolek seiring dengan berkembangnya perkebunan. Tentang terbentuknya pasar, menurut informasi dari Ahmad Yusuf Alhaj menyebutkan bahwa pasar Airmolek saat ini merupakan pemukiman pekerja kontrak Jawa. Tempat tersebut sering dijadikan tempat berkumpul yang biasanya dilakukan pada malam hari. Sedangkan pada waktu itu tempat perdagangan atau orang-orang yang ingin mencari kebutuhan berada di Tanahtinggi. Namun lama-kelamaan tempat tersebut menjadi ramai dan banyak orang yang berjualan ditempat tersebut, sehingga pasar yang awaknya berada di Tanahtinggi berpindah dengan sendirnya di dekat perumahan tersebut.

1.3.9 Kedatangan Perantau Minang ke Airmolek

Perkembangan Airmolek yang cukup mumpuni dalam bidang perkebunan karet, menjadi daya tark bagi orang-orang luar untuk datang dan hidup di tempat tersebut. Perkebunan yang awalnya dirintis oleh Belanda dengan mendatangkan pekerja kontrak dari Jawa, mengalami kemajuan yang signifikan setelahnya. Industri karet yang memiliki prospek yang tinggi menarik orang-orang Minang untuk mengambangkan potensi alamiah etnis ini untuk berdagang di Airmolek.
Selain itu, jumlah penduduk yang terus bertambah, pendapatan para pekerja perkebunan dan pekerja yang berasal dari pengembangan pengeboran minyak di Lirik yang mencari kebutuhan kehidupannya di Airmolek, sehingga menjadikan Airmolek sebagai pusat perekonomian masyarakat sekitar. Dibangunnya pasar Airmolek adalah sebuah bukti nyata dari keaadan itu semua.
Tepatnya pada tahun 1950-an, mulai berdatanganlah orang-orang minang dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Berdasarkan informasi yang disampaikan dari mulu kemulut, terseberlah kabar bahwa Airmolek adalah tempat yang bagus untuk mengembangkan usaha perdagangan.
Orang-orang Minang yang pertama kali datang ke Airmolek berasal dari beberapa daerah di Sumatera Barat yaitu diantaranya: Batusangkar, Lintau, Lubuktorok, Bukittinggi, Padangpanjang, dan Padang. Kebanyak para pendatang Minang ini berdagang di Airmolek, namun tidak semua mencari nafkah dengan berdagang. Seperti yang berasal dari Lintau misalnya, kebanyakan mereka bekerja di perusahaan pengeboran minyak di Lirik. Orang Minang yang berasal dari Lubuktorok pada awalnya lebih banyak yang berkebun dan berladang, tetapi pada periode berikutnya orang Minang yang berasal dari Lubuktorok ini banyak pula yang mengembangkan usaha perdagangan. Kemudian selebihnya rata-rata adalah para pedagang.
Kedatangan Orang-orang Minang ke Airmolek melalui dua jalur tranportasi. Dengan menggunakan alat transportasi darat dari tanah Minang hingga ke Talukkuantan, dan dilanjutkan dengan menggunakan pompong (perahu tradisional dengan tenaga diesel) hingga ke Airmolek. Karena pada saat itu jalur transportasi darat dari Talokkuantan menuju Airmolek belum ada, dan satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan sungai.
Beberapa orang tokoh Minang (orang-orang yang pertama kali datang) di Airmolek yaitu diantaranya:
H. Burhan dari Batusangkar.
H. Harun dari Lubuktorok.
Ali Janggot dari Lubuktorok
H. Syarif dari Bukittinggi
Mulia Jamil dari Bukittinggi.
Hingga saat ini orang-orang Minang di Airmolek sudah hidup mencapi generasi ke tiga dari orang-orang yang pertama kali datang ke Airmolek. Kemudian pada masa selanjutnya, gelombang kedatangan orang-orang Minang ke Airmolek terus berlanjut seiring dengan perkembangan perekonomian Airmolek yang terus bergerak naik.
Hubungan perantau Minang dengan suku asli Melayu Airmolek terjalin dengan baik. Prinsip orang-orang Minang yang sangat menghargai orang-orang asli dan menghormati penghulu kampung menjadikan keberadaan orang Minang tetap diterima. Ditambah lagi dengan sifat orang Melayu yang terbuka terhadap kedatangan orang-orang dari suku dan etnis lain teutama orang Minag, menjadikan Airmolek yang heterogen. Tidak pernah terjadi sengketa ataupun perselisihan antara pendatang Minang dan suku lain yang sudah ada sebelumnya di Airmolek.

Penggerak perekonomian
Orang-orang suku Minang yang kebanyakan bekerja sebagai pedagang, tentu memberikan kontribusi yang besar bagi geliat perekonomian di daerah tersebut. Sebahagian besar masyarakat yang ada di sekitar Airmolek terutama pekerja perkebunan, pekerja pengeboran minyak di Lirij, orang-orang kampung yang ada disekitaran sungai semuanya mencari kebutuhan pokok ataupun kebutuhan lainnya di pasar Airmolek.
Diperkirakan semenjak awal terbangunnya pasar hingga saat ini pedagang di pasar tersebut didominasi oleh-oleh Minang. Mereka mendatangkan barang-barang dagangan dari Bukittinggi dan kota-kota lain di Sumatera Barat. Mulai dari pakaian, kebutuhan sembilan pokok (sembako), perlengkapan rumah tangga, hingga perelatan kantor yang dibutuhkan perusahaan yang ada di Airmolek dan sekitarnya.
Selain di Airmolek, para pedagang minang juga menjajahkan dagangannya (membelok; istilah dalam bahasa Minang) ke daerah-daerah lain seperti Kelayang, Japura, Pasirringgit, Sungaiparit,ukui, dan lain-lain. Walaupun demikian Airmolek tetap dijadikan pusat perekonomian para pedagang.

Kehidupan Sosial masyarakat Minang
Dalam aktivitas sosial, kelompok orang Minang di Airmolek tetap terjalin dengan baik.


1.3.10 Kedatangan Suku Jawa ke Airmolek

Kedatangan orang Jawa ke Airmolek merupakan kebikajan pemerintah Kolonial Belanda dalam usaha mengembangkan perkebunan, dimana orang-orang Jawa tersebu dijadikan sebagai pekerja perkebunan. Para pekerja tersebut disebut pekerja kontrak, oleh-oleh suku-suku lain menyebutkan orang-orang Jawa pekerja perkebunan ini dengan sebutan Orang Jawa Kontrak. Disebut Jawa Kontrak, karena rata-rata mereka dipekerjakan diperkebunan Airmolek ini dengan sistem kontrak, yaitu selama tiga tahun. Namun kepada mereka diberi pilihan untuk menetap atau kembali ke Jawa ketika masa kontraknya selesai. Selanjutnya, kebanyakan dari mereka lebih banyak menetap dan hidup di Airmolek.
Orang-orang Jawa ini diperkirakan datang ke Airmolek sekitar tahun 1920 sampai dengan tahun 1930, kebanyakan dari mereka berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka diangkut dari tanah Jawa dengan menggunakan kapal laut dan turun di pelabuhan Belawan Medan. Dari sana para pekerja ini disebar diseluruh perkebunan yang ada di Sumatera yaitu diantaranya di Aceh, Sumatera Utara, dan Riau. Termasuklah mereka ditempatkan di Airmolek, dibawah perusahaan Culture Maskapai Indragiri (CMI) milik pengusaha Swis. Selain melalui Medan (Deli) para pekerja dari Jawa juga masuk melalui pelabuhan di Jambi kemudian ke Tembilahan dan barulah ke Airmolek melalui jalur sungai Indragiri (ketika itu di Airmolek sudah terdapat pelabuhan kapal di Tanag Tinggi).
Beberapa faktor mengapa perusahaan perkebunan memperkerjakan orang-orang Jawa untuk mengelola perkebunan, adalah sebagai berikut:
Tidak tersedianya pekerja untuk mengelola perkebunan yang begitu luas di Airmolek.
Orang Jawa adalah pekerja ulet dan telaten.
Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda melakukan transmigrasi orang-orang Jawa ke seluruh Nusantara untuk dijadikan pekerja perkebunan milik Belanda atupun perkebunan asing lainnya.
Keinginan orang-orang Jawa sendiri untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Oleh perusahaan perkebunan, para pekerja ini sesampai di Airmolek disediakan tempat tinggal berupa perumahan semi permanen panggung yang diskat-skat panjang. Berdasarkan informasi dari saksi sejarah, ada beberapa perumahan yang dibangun oleh perusahaan yaitu diantaranya berada di Candirejo, Tanjung Gading, Komplek, Sungaisag.
Sekitar tahun 1950 telah berdiri sebuah perusahan pengeboran minyak Standar Vakum Petrilium Maskapai (SUPM) di Lirik, maka selanjutnya sebahagian para pekerja kontrak ini juga banyak bekerja di tempat tersebut. Maka pada waktu itu, para pekerja Jawa Kontrak ini selain bkerja di CMI juga bekerja di SUPM.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.
Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya…
Cinta bukan “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu dimana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.
Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.
Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihMu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi…